Om Swastyastu

Swasti Prapta ring blog titiange, dumogi wenten kawigunannyane. Suksma. "Om Shantih, Shantih, Shantih, Om


Minggu, 08 Mei 2011

Sinopsis Geguritan Sang Cangak

Diceritakan seekor burung yang sangat licik dan sangat pandai membuat akal, yang bernama Sang Cangak. Pada suatu hari, dia menyamar sebagai pendeta memakai pakaian serba putih. Dia berpura-pura baik dan tidak akan memangsa ikan lagi. Para ikan merasa curiga dan bertanya kepada Sang Cangak. Mulailah Sang Cangak membuat cerita bohong, hingga para ikan percaya kepadanya. Kemudian Sang Cangak berbohong lagi, bahwa akan ada nelayan yang akan menangkapi mereka dan merusak telaga. Para ikan merasa takut dan meminta saran dan pertolongan pada Sang Cangak. Sambil berpura-pura berpikir, Sang Cangak menawarkan untuk memindahkan semua ikan ke sebuah telaga tersembunyi dan para ikan menyetujuinya. Dalam suasana kegembiraan Sang Cangak, ada seekor kepiting yang bernama Sang Yuyu merasa curiga dan tidak percaya kepada Sang Cangak yang tiba-tiba baik. Sang Cangak dianggapnya seperti buaya yang berpura-pura tidur untuk mencari mangsa. Sang Yuyu yang hanya sendiri memiliki pendapat berbeda tersebut, hanya diam dan mencari bukti kebenaran pendapatnya itu, sebelum menuduh Sang Cangak. Pada suatu hari, diterbangkanlah satu per satu ikan dari telaga tersebut. Sang Cangak gembira sekali, karena akan makan kenyang setiap hari. Di atas batu yang datar, ia memakan semua ikan yang dibawanya. Lama-kelamaan ikan di telaga itu habis, yang tersisa hanya Sang Yuyu. Ia ingin cepat-cepat dipindahkan ke tempat yang baru. Hati-hati sekali Sang Cangak menerbangkannya, lehernya dipegang dengan capit. Sampailah di tempat yang dituju, Sang Yuyu melihat tulang putih bertumpuk dan merasa sudah mendapatkan bukti atas kelicikan Sang Cangak. Hatinya panas, ia memaki dengan kasar dan mencekik leher Sang Cangak dengan keras. Sang Cangak yang merasa kesakitan, memohon ampun kepada Sang Yuyu dan berjanji akan menjadi hamba sahaya kepada Sang Yuyu sampai ke anak-cucunya. Sang Yuyu meminta dibawa kembali ke tempat yang lama, namun sudah sampai di sana, emosi Sang Yuyu tidak tertahankan dan dicapitlah leher Sang Cangak hingga putus, dan Sang Cangak tewas seketika.
Setelah Sang Cangak mati, atmanya menuju akhirat. Tidak ada sanak saudara yang mengantar, hanya karmanya yang menemani. Atma ikan dan udang sangat senang menyambutnya, dengan nada sumbang yang penuh ejekan. Sang Cangak sangat malu dengan dirinya, atas perbuatannya kepada mereka dahulu. Para ikan hendak membalas perlakuan Sang Cangak terhadap mereka, agar mendapat balasan yang setimpal. Sang Cangak merasa dipojokkan. Lali ia berkata bahwa ia telah menebus dosanya semasih hidup dengan nyawa. Sekarang ia meminta tolong kepada mereka untuk mencarikan tempat yang baik untuknya. Para ikan menyanggupi mengantar Sang Cangak. Mereka kemudian mengantarnya ke Tegal Penyangsaran, tempat para atma disiksa. Dia merasa takut dan merasa dibohongi oleh para ikan. Kemudian Sang Cangak dihadapkan kepada Hyang Jogor Manik untuk menerima hukuman dari perbuatan yang pernah ia lakukan semasih hidup. Ia dihukum lalu dibuang ke neraka dan menjadi dasar kawah.

2 komentar:

  1. babas_bean@yahoo.com28 Agustus 2011 pukul 20.01

    ada mp3 nya ngak

    BalasHapus
  2. wah...mohon maaf saya ga punya gan....tp kalo rekaman pitanya (kaset tape) banyak beredar di toko2 kaset kok...

    BalasHapus